Minggu, Februari 14, 2010

Jilid II. Maukah Dinda menjadi istriku?

Dinda,

Maukah kau menjadi istriku? Aku cuma laki-laki biasa. Tidak ganteng Tapi aku akan berusaha menjadi seorang laki-laki sejati di hadapanmu.

Maukah kau menjadi istriku? Pendapatanku pas-pas an. Aku cuma kuli biasa. Aku juga tidak tahu apakah aku akan selalu dapat pekerjaaan. Yang pasti aku tetap selalu berusaha memberi nafkah untuk kamu dan anak-anak kita kelak.

Maukah kau menjadi istriku? Aku belum punya rumah sendiri, aku masih ngontrak. Aku juga tidak tahu apakah aku akan ngontrak selamanya atau suatu saat aku dapat membeli rumah untuk kita tinggali. Yang pasti aku tidak akan membiarkan kamu dan anak-anak kita kepanasan dan kehujanan.

Maukah kau menjadi istriku? Aku cuma laki-laki biasa. Tidak romantis. Cintaku juga biasa, karena itu aku butuh kamu untuk bersama-sama menjadikan cinta ini luar biasa.

Maukah kau menjadi istriku? Mungkin nanti tidak ada pesta resepsi yang indah di gedung megah, karena aku hanya sanggup membawamu menikah di KUA, dan sekedar selamatan & syukuran seadanya.

Maukah kau menjadi istriku? jika kamu bersedia, Insya Alloh sehabis lebaran ini aku akan melamarmu dan menikahimu, karena aku harus menunggu THR dulu…..

Dinda, maukah kau menjadi istriku????

1 komentar:

  1. sepertinya saya pernah melihat tulisan ini di blog lain jauh sebelum tanggal anda memposting.. alangkah bijaksananya jika anda menyertakan link dimana anda mengcopy.. tentunya jika anda menghargai pembuat asli tulisan tersebut.. no offense..

    BalasHapus