Tema peringatan yang diangkat pada tahun ini adalah “Bersama Kita Selamatkan Bumi dari Perubahan Iklim”. Seusai acara penyerahan Adipura, Bupati Kuningan diundang untuk menghadiri sarasehan Anugerah Lingkungan Hidup di Hotel Borobudur Jakarta bersama Menteri Negara Lingkungan Hidup.
Bertempat di Istana Negara Jakarta, Bupati H. Aang Hamid Suganda, menerima Piala Adipura dari Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono untuk keduakalinya. Penyerahan piala ini dilaksanakan bertepatan dengan peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia yang jatuh pada tanggal 5 Juni. Tema peringatan yang diangkat pada tahun ini adalah “Bersama Kita Selamatkan Bumi dari Perubahan Iklim”. Seusai acara penyerahan Adipura, Bupati Kuningan diundang untuk menghadiri sarasehan Anugerah Lingkungan Hidup di Hotel Borobudur Jakarta bersama Menteri Negara Lingkungan Hidup.
Kuningan terpilih sebagai Kota Terbersih untuk kategori Kota Kecil. Di wilayah 3 Jawa Barat hanya Kuningan dan Indramayu yang mendapatkan Adipura. Sedangkan di Jawa Barat ada 8 kota yang memperoleh Adipura. Untuk kategori Kota Sedang diperoleh Kabupaten Cianjur dan Kota Cimahi, sedangkan kategori Kota Kecil adalah Kabupaten Ciamis, Garut, Sukabumi, Singaparna, Kuningan dan Indramayu. Yang dinilai adalah aspek kebersihan, keindahan, keteduhan, kehijauan dan pengelolaan sampah.
Penilaian Adipura sempat terhenti cukup lama dan baru kembali digelar pemerintah pusat mulai tahun 2007, dengan sistem penilaian yang lebih ketat. Butuh perjuangan dan partisipasi masyarakat dalam upaya meraih Adipura ini. Untuk itu, beberapa titik pantau Adipura di Kabupaten Kuningan pun mulai dibenahi pemerintah daerah. Untuk titik pantau perkantoran yang mendapat penilaian adalah Kantor Setda Kabupaten Kuningan, Kantor Bappeda dan Kantor BPLHD. Titik pantau lainnya adalah Jalan Siliwangi, Jalan Veteran, Jalan Juanda, Jalan Sudirman, Jalan Pramuka, Jalan Ahmad Yani, Jalan Sukamulya Cigugur, Jalan Cigugur Kuningan, dan Jalan Kadugede Kuningan. Pasar Baru, Pasar Kepuh dan pertokoan Siliwangi pun tak luput dari pantauan tim penilai Adipura. Sedangkan untuk kawasan permukiman yang menjadi titik pantau adalah perumahan Griya Bojong Indah, Perumahan Wahana Indah Cigugur dan Perumnas Ciporang. Sedangkan ruang terbuka, yang dinilai adalah Hutan Kota Bungkirit, Taman Kota, Taman Relief, Taman Dahlia, dan Taman Ciporang. Fasilitas umum lainnya RSUD 45 dan Terminal Cirendang. Saluran terbuka yang menjadi titik pantau adalah Citamba, Cigembang, Cidangdangrat, dan Surakatiga. Sekolah yang menjadi titik pantau adalah SMAN 1 Kadugede, SMKN 2 Kuningan, SMPN 1 Kuningan, SMAN 3 Kuningan, SMAN 2 Kuningan, SDN 1 Kuningan dan SDN 7 Kuningan. Tempat Pembuangan Sampah Akhir (TPSA) Ciniru Jalaksana pun merupakan salah satu titik pantau yang terpenting.
Ternyata tidak hanya penilaian fisik semata yang dipantau Tim Penilai Adipura ini. Motivasi dan partisipasi masyarakat serta political will pemerintah daerah juga menjadi pertimbangan tersendiri. Aspek positif yang mendukung adalah budaya masyarakat Kuningan dengan nilai gotong royong yang masih kuat dan mengakar, sehingga kesadaran masyarakat Kuningan untuk menjaga kebersihan dan keindahan dinilai cukup baik. Pemerintah Daerah dibantu Tim Penggerak PKK Kabupaten Kuningan pun tak henti-hentinya memotivasi masyarakat untuk menjadikan bersih dan sehat sebagai gaya hidup masyarakat. Melalui Gerakan “Ayo Bersihkan Kota Kuningan”, seluruh elemen masyarakat bergerak langsung ke lapangan dan melakukan gerakan kebersihan. Hal ini menjadi nilai tersendiri di mata tim penilai Adipura. Tak hanya itu, Pemkab Kuningan saat ini terus berupaya mewujudkan Kuningan sebagai Kabupaten Konservasi dengan berbagai peraturan daerah yang mendukung ke arah sana.
Selain itu, meski baru dicanangkan belum lama program “Balad Kuring” yang digagas pemerintah Provinsi Jawa Barat yang juga diterapkan di Kuningan menambah kuatnya upaya pemerintah untuk terus memelihara lingkungan hidup. Melalui program ini, setelah dicanangkan ada kawasan tertentu yang ditetapkan sebagai kawasan bebas sampah dan bebas kendaraan. Jika bukan dari sekarang dan bukan dimulai dari kita, siapa yang lagi yang akan peduli dengan lingkungan kita ini agar tetap lestari.
Kuningan boleh berbangga karena beberapa sekolah di Kuningan juga mendapatkan penghargaan di bidang lingkungan, yaitu SMAN 1 Mandirancan menerima Anugerah Adiwiyata Mandiri. SMPN 1 Luragung menerima Anugerah Adiwiyata tahun ke-2, sedangkan SMPN 2 Pasawahan mendapatkan Sertifikat Sekolah Calon Adiwiyata. Ketiga kepala sekolah tersebut pun mendapatkan kehormatan untuk hadir di Istana Negara menerima langsung penghargaan tersebut. Penilaian Adiwiyata adalah pada penerapan komitmen sekolah mengenai pengelolaan lingkungan hidup yang hijau, bersih dan sehat, sehingga budaya sadar lingkungan menyatu dengan suasana kehidupan sekolah. Sehingga anak-anak didik memiliki kepedulian pada lingkungan lebih dini.
Pada hari Senin 8 Juli telah dilaksanakan kirab. Rute kirab Adipura ini dimulai dari Terminal Cirendang – Jalan Siliwangi – Taman Kota – jalan Otista (SMPN 2 Kuningan) – Jalan Sudirman – Pasar Baru – Ir. H. Juanda – finish di Pendopo kabupaten Kuningan.
Disaksikan oleh masyarakat di ruas-ruas jalan yang dilewati, Adipura pada kendaraan hias diarak oleh Bupati, Wakil Bupati, Sekretaris Daerah, Ketua TP PKK, Ketua Dharma Wanita Persatuan, para pejabat, pegawai dan masyarakat Kuningan dengan bersepeda, ISSK (Ikatan Sepeda Santai Kuningan) dan Komunitas Sepeda Onthel. Selanjutnya diikuti Pasukan Kuning dengan naik puluhan Delman dan Armada Pengangkut Sampah.
Kirab Adipura dilaksanakan untuk menyatakan kegembiraan serta memotivasi warga agar dapat terus mempertahankan prestasi yang telah dicapai ini. Bagaimanapun, diraihnya Adipura adalah berkat partisipasi dan dukungan warga masyarakat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar